Kamis, 26 Juni 2014

Ini Dia Museum Seni Islam Terbesar di Asia Tenggara.... (Part 1)





Bertandang ke sebuah negara tak akan lengkap rasanya jika kita tidak mengunjungi museum-museum yang terdapat di dalamnya, terlebih bagi para penyuka sejarah dan budaya seperti saya. Dan saat saya berkesempatan untuk melakukan perjalanan ke negara tetangga kita, Malaysia pada Maret lalu pun tujuan utama saya bukan lagi ke Petronas atau KLCC Tower (seperti wisatawan kebanyakan), melainkan sebuah museum yang sudah saya “incar” sejak lama. Museum ini dinobatkan sebagai museum seni Islam terbesar se-Asia Tenggara. Anda tahu museum apa? Ya... museum yang menjadi urutan pertama dalam places-to-go-list saya itu adalah Islamic Arts Museum Malaysia atau Muzium Kesenian Islam Malaysia (dalam bahasa Melayu).

Tidak sulit menemukan IAMM (Islamic Arts Museum Malaysia) karena letaknya yang strategis dan berada di pusat kota Kuala Lumpur. Lokasi museum ini mudah dijangkau dengan moda transportasi apapun—mobil, LRT, bus, taxi, dll. Kebetulan, waktu itu sebelum mengunjungi IAMM saya terlebih dulu singgah di Masjid Negara. Jadi, saya hanya harus berjalan kaki sekitar 5 sampai 10 menit untuk sampai di IAMM berhubung letak IAMM yang terbilang dekat dari Masjid Negara. Berjalan kaki di Malaysia ternyata memberikan keseruan tersendiri bagi saya. Selama berjalan kaki menuju IAMM saya rasakan jalanan sepi sekali —hanya satu dua orang berlalu lalang, mungkin juga karena waktu itu adalah hari minggu yang notabene merupakan hari libur. Hal menarik lain yang saya jumpai di sepanjang jalan adalah kondisi jalan di Kuala Lumpur yang sangat bersih dari sampah. Jujur, kondisi ini agak “menyentil” saya sebagai warga Indonesia, khususnya Jakarta.        


Setelah kurang lebih 10 menit berjalan kaki, akhirnya saya tiba juga di depan IAMM. Dari depan, bentuk bangunan IAMM tampak unik dan megah. Dinding bagian depannya dipercantik dengan adanya tulisan kaligrafi Arab berukuran besar beserta iluminasi-luminasi bercorak indah yang didominasi warna biru, putih, dan kuning keemasan. Mata saya tak hanya dimanjakan oleh bangunan IAMM yang cantik, tetapi juga lingkungan sekitarnya yang tertata rapi dan asri dikelilingi pepohonan rimbun. Langkah kaki saya percepat saat mulai memasuki pelataran gedung IAMM karena begitu penasaran dan tak sabar ingin melihat seperti apa bagian dalam museum tersebut. 


Pintu otomatis langsung terbuka seraya menyambut langkah kaki saya yang mulai menginjak lobi museum. Begitu masuk, saya langsung menuju ke meja resepsionis. Di sana sudah berdiri seorang resepsionis cantik berhijab menyambut kedatangan saya dengan salam hangat dan senyum ramah, “Assalamualaikum.... Selamat datang di Islamic Arts Museum Malaysia” begitu kira-kira ucapannya seingat saya, tentunya dengan logat melayu yang sangat kental. Resepsionis pun langsung menanyakan berapa jumlah tiket masuk yang akan saya beli. Waktu itu kebetulan saya membeli 2 tiket masuk IAMM karena saya berkunjung bersama dengan seorang teman. Harga 1 tiket (untuk wisatawan asing) adalah MYR 14.00 untuk dewasa dan untuk anak-anak harga tiket lebih murah, yakni MYR 7.00. Sementara untuk wisatawan lokal harga tiket yang diberlakukan jauh lebih murah lagi dibandingkan harga-harga yang telah saya sebutkan. Dua tiket saya beli dengan total harga MYR 28.00 atau sekitar Rp112.000,00 (nilai kurs waktu itu 1 ringgit Malaysia berkisar hampir Rp4.000,00). Bersama tiket tersebut diberikan juga buku panduan museum yang menjelaskan segala hal seputar IAMM dan isi-isinya.


Interior museum ini betul-betul mengagumkan, semua sudut tampak terpelihara dengan baik. Itu baru di bagian lobinya saja, Bagaimana dengan ruang galerinya? Rasa penasaran makin membuat saya bersemangat untuk segera menuju ke dalam. Dan beruntungnya kami, saat kami ingin beranjak menuju ke dalam galeri, resepsionis menjelaskan bahwa di lantai 1 sedang ada eksibisi seni kaligrafi. Wah... semangat saya makin menggebu-gebu menuju ruang galeri di lantai 1. Begitu memasuki galeri saya langsung dibawa ke dalam sebuah kondisi yang sangat nyaman karena interior galeri yang indah dan karena saya dikelilingi puluhan lukisan kaligrafi menakjubkan. 



Sesuai kata resepsionis tadi, di galeri ini memang sedang diselenggarakan eksibisi bertema Nun Wa Al Qalam. Dalam eksibisi ini dipamerkan hasil karya seni kaligrafi Islam kontemporer dari 36 seniman yang berasal dari 8 negara, antara lain Iran, India, Jepang, termasuk Malaysia sendiri. Hasil karyanya jangan ditanya, betul-betul mengagumkan. Memandangi satu persatu lukisan kaligrafi dengan beragam bentuk dan goresan warna, ditambah makna mendalam yang disampaikan secara tersirat oleh masing-masing empunya lukisan, sungguh sayang kalau dilewatkan. Tangan saya pun tak tahan untuk mengabadikan satu per satu dalam bidikan kamera. Untungnya tak ada larangan bagi pengunjung IAMM untuk menggunakan kamera, asalkan tidak menggunakan lampu blitz (flash) dan tidak menyentuh langsung (dengan tangan) karya-karya yang dipamerkan. 

To be continued....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar