Tampilkan postingan dengan label Travel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Travel. Tampilkan semua postingan

Selasa, 21 Juli 2015

Bali & All The Crazy Memories

The first and last time to go with this beautiful lady. 
After coming home from Bali, we have to be separated because of the distance. Thank you dear for all the 'crazy' memories during our stay in Bali. Bali became something 'unusual' because I visited it with you.
I'm SO HAPPY! 


"Friends are always friends no matter how far you have to travel back in time. If you have memories together, there is always a piece of your friendship inside your heart."
- Kellie O'Connor -

Senin, 25 Mei 2015

Menikmati Musim Gugur di Negeri Kiwi

Musim Gugur di Selandia Baru
Selandia Baru, berbicara tentang negara yang satu ini tentu kita akan langsung membayangkan keindahan alamnya yang mempesona. Nah, untuk menikmati keindahan alam negeri kiwi yang luar biasa waktu yang paling sempurna adalah ketika musim gugur di sepanjang bulan Maret hingga Mei. Musim gugur di Selandia Baru sangat sayang untuk dilewatkan karena pada musim ini mata Anda akan dimanjakan dengan suguhan pemandangan menakjubkan berupa perpaduan warna emas dan merah tua yang menyelimuti seluruh dedaunan dan pepohonan yang ada di sana.

Saat musim gugur, Selandia baru menawarkan cuaca yang sangat nyaman dan stabil dengan temperatur udara berkisar 17OC. Selama musim ini, cuaca siang hari di Selandia Baru terasa sejuk sehingga sangat cocok untuk mengeksplorasi tempat-tempat indah di sana. Namun, pada malam hari suhu bisa semakin dingin selama musim ini, jadi pastikan Anda siap membawa baju hangat.

Sepanjang musim ini, pantai dan danau biasanya banyak menjadi pilihan para traveler yang berkunjung ke Selandia baru mengingat tempat-tempat tersebut cukup hangat dan nyaman untuk dijadikan tempat berenang ataupun menghabiskan waktu bersantai sambil menikmati keindahan alam. Satu hal yang menarik, musim gugur di Selandia Baru juga “diramaikan” dengan tumbuhnya pohon-pohon Feijoa, yakni pepohonan khas negeri kiwi tersebut yang menghasilkan buah hijau masam tetapi lezat untuk disantap ketika baru dipanen.

Para traveler yang mengunjungi Selandia Baru selama musim gugur pun dapat melihat sekaligus menikmati beragam festival tahunan yang diselenggarakan di sana. Dua festival musim gugur yang sangat menarik dan tak boleh terlewatkan adalah Hot Air Balloon Festival di Waikato dan Bluff Oyster Festival di Southland Town. Keduanya merupakan event khas tahunan di daerah masing-masing.

The Hot Air Balloon Festival di Waikato
The Hot Air Balloon Festival di Waikato merupakan sebuah festival yang sangat menarik. Dalam festival ini, sekumpulan balon udara warna-warni akan diterbangkan secara bersamaan di atas Hamilton dan Waikato. Tentu saja menjadi sebuah pemandangan yang sangat indah dan membawa pesona tersendiri bagi para pengunjung yang datang untuk menonton. Festival ini merupakan ikon tahunan yang diselenggarakan bagi masyarakat sekitar dan biasanya berlangsung selama 5 hari pada akhir bulan Maret di Innes Common, Hamilton Lake, dan The University of Waikato.

The Hot Air Balloon Festival
Dalam festival ini pengunjung dapat menyaksikan pemandangan dari balon-balon udara sejak matahari terbit sekitar pukul 07.30 pagi waktu setempat, dan pada malam harinya pengunjung dapat melihat cahaya-cahaya balon udara tersebut sambil diiringi dengan musik orkestra dan ditutup dengan pertunjukkan kembang api yang mengagumkan.

The Bluff Oyster Festival di Southland Town
The Bluff Oyster Festival merupakan festival tahunan yang menarik minat banyak pengunjung untuk datang ke Southland Town. Dalam festival ini, para pengunjung dapat menikmati pemandangan, iringan musik, dan cita rasa kerang tiram segar dan lezat khas Selandia Baru yang sangat terkenal di seluruh dunia. Festival ini digelar mulai dari bulan Maret hingga Agustus setiap tahunnya. Selain tiram, para pengunjung juga dapat menikmati beragam makanan laut lain yang super lezat.

The Bluff Oyster Festival
Di samping pemandangan indah dan beragam festival musim gugur yang menarik, Selandia Baru juga memiliki masyarakat atau penduduk lokal yang sangat ramah dan senang berbagi cerita tentang budaya dan cara hidup mereka. Keramahan dan kehangatan penduduk lokal ini menjadikan negeri kiwi semakin istimewa.

Note:
Informasi komplit mengenai beragam hal yang ada di Selandia Baru dapat Anda temukan di www.tourismnewzealand.com

Kamis, 16 April 2015

Menjajaki Negeri Singa: 3 Tempat dengan 3 Sensasi Kuliner Berbeda



Patung Merlion, Ikon Singapura
Singapura... tak bisa dipungkiri negara yang satu ini memang selalu menjadi magnet tersendiri bagi para traveler asal Indonesia. Pasalnya, selain jarak tempuhnya yang cukup dekat dari Indonesia, Negeri Singa juga senantiasa menawarkan berbagai hal yang menarik untuk dieksplor. Salah satu hal yang tak pernah ada habisnya untuk dieksplor adalah kuliner Singapura yang beraneka ragam dan bercita rasa lezat. Masyarakat Singapura yang terdiri atas beragam etnis membuat negeri ini kaya akan keragaman dan cita rasa kuliner. Kuliner-kuliner khas Melayu, Cina, India, hingga Timur Tengah dapat dengan mudah Anda jumpai di sini. Nah, berikut ini beberapa tempat recommended di Singapura yang menawarkan sensasi kuliner yang khas dari tiap etnis yang ada di sana. 


Spesial Masakan Cina di Sekitar Village Hotel Changi

Masakan Canton selalu menjadi favorit. Cara memasak yang sederhana namun kreatif ditambah dengan rasa yang unik dan lezat dijamin akan memanjakan lidah Anda. Bagi Anda penyuka masakan Cina, jika Anda berkunjung ke Singapura Anda harus mencoba Bedok Beef Kway Teow di Changi Village Hawker Center. Sup gurih dengan kway teow yang empuk, disajikan dengan berbagai macam daging dan bakso yang gurih siap menyambut Anda di sana. Saya jamin Anda akan jatuh hati dengan tekstur lembut dan kelezatan dari kway teow yang disajikan dengan tauge yang renyah dan sup gurih tersebut. Apalagi kuliner tersebut disajikan dalam keadaan masih hangat. Cukup menambahkan minyak cabai untuk membuat rasa pedas yang sempurna dan pas untuk memuaskan selera para penyuka pedas seperti saya. Maknyuuusss...

Bedok Beef Kway Teow

Untuk menemukan kedai ini, Anda cukup berjalan sekitar 3 menit dari Village Hotel Changi sambil menikmati segarnya udara Singapura. Oiya FYI, Village Hotel Changi juga terletak cukup dekat dengan Pulau Ubin yang terkenal di Singapura. Pulau Ubin menjadi salah satu ikon destinasi wisata di sana. Anda akan banyak menemukan travel agent yang menawarkan paket wisata akhir pekan Ubin Adventure berupa, menikmati suasana santai dengan bersepeda selama 3 jam sambil menikmati pemandangan Pulau Ubin yang sangat indah. Anda juga akan diajak untuk menjelajahi “kehidupan liar” pulau ini, seperti melihat perairan Malaya, melihat babi hutan dan kera liar, serta mengunjungi perkebunan buah, pantai, hutan bakau, hingga desa-desa tua yang ada di sana.  

Village Hotel Changi

Harta Karun Peranakan yang Tersembunyi di Village Hotel Katong

Jahe, kunyit, sereh, daun kari, menjadi ciri khas kuliner peranakan. Hidangan-hidangan peranakan di Singapura akan memberi Anda pengalaman tersendiri karena kekhasan rempah-rempah dan bumbu-bumbunya. Menggabungkan rempah-rempah terbaik dengan teknik memasak yang benar, hidangan-hidangan ini pasti akan membuat lidah Anda bergoyang. Salah satu yang dijamin akan membuat Anda tergiur adalah laksa hangat bercita rasa asli yang menjadi andalan di The Original Katong Laksa. Laksa ini disajikan di atas mangkok keramik lengkap dengan sendok dan sumpit khas untuk menyantap laksa. Aroma khas laksa yang gurih dan bersantan akan membuat semua pengunjung tergugah untuk mencicipinya. Kuah yang kental dan bertekstur lembut dipadukan dengan pasta udang dan potongan udang goreng, lengkuas, sereh, dan tambahan daun laksa kering menambah cita rasa unik laksa andalan kedai tersebut.     
  
Laksa

Kedai ini berlokasi sangat strategis, yakni di Roxy Square yang dapat ditempuh dengan hanya berjalan kaki selama 4 menit dari Village Hotel Katong. FYI, Village Hotel Katong mencerminkan warisan budaya peranakan yang kuat. Satu hal yang unik, di tempat ini Anda dapat merasakan pengalaman belajar bagaimana cara membungkus lumpia dengan kulit dari bahan tepung beras khas para Nyonya yang akan menambah wawasan Anda sebagai traveler dalam memahami sejarah dan budaya peranakan. Di samping itu, jadwal check out Anda di hotel ini juga bisa diperpanjang hingga pukul 3 sore lho...   

Village Hotel Katong

Memasuki Dunia Kuliner India yang Beragam Bersama Rendezvous Hotel

Nah, bagi para traveler yang tertarik untuk mencicipi kuliner khas India, saya sarankan Anda untuk mencoba hidangan khas India Utara atau India Selatan yang ada di Singapura. Kedua masakan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda, namun sama-sama akan membuat Anda ketagihan dengan rasa dan aroma rempah-rempah khas tanah Hindustan. Salah satu kedai yang recommended adalah Saji’s Indian Food dengan menu andalannya Indian Mee Siam yang dimasak langsung oleh seorang koki India. Dengan harga hanya 30 cents, koki tersebut akan langsung menuangkan bee hon ke dalam piring plastik kecil berwarna oranye lalu menuangkan kuah mee siam yang beraroma nikmat ke dalamnya. Sang koki juga akan menambahkan irisan-irisan telur yang diiris menggunakan senar yang terkait pada pegangan panci aluminium. Rasa asam yang terdapat pada kuah bercampur dengan rasa legit bihun dijamin membuat Anda tak ingin berhenti mengunyah. Ditambahkan sedikit perasan jeruk limau dan Anda akan mendapatkan sebuah rasa yang fenomenal di lidah.    

Indian Mee Siam

Kedai yang menawarkan hidangan tersebut dapat Anda jumpai di Rendezvous Hotel Singapore. FYI, Rendezvous Hotel merupakan salah satu hotel yang sangat unik dengan bangunan yang terinspirasi dari seni dan warisan budaya distrik Bras Basah dan Bugis. Selain kuliner India yang lezat, di hotel ini Anda juga bisa mendapatkan pengalaman dan wawasan seni melalui berbagai macam fasilitas media seni yang disediakan, mulai dari patung statis hingga melukis dengan instalasi seni yang menggunakan multimedia interaktif berteknologi tinggi.

Rendezvous Hotel
Note
Para traveler yang ingin mengetahui informasi lebih lanjut mengenai tempat-tempat tersebut dan beragam hal baru yang ada di Singapura bisa mengunjungi www.stayfareast.com.

Rabu, 15 April 2015

Coba Lakukan Ini, dan Anda akan Mendadak Terkenal di Singapura...




Seperti yang kita tahu, Singapura merupakan salah satu negara yang sangat disiplin dan konsisten dalam hal menjaga kebersihan, keteraturan, dan keindahan lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan penerapan sistem hukum yang tegas oleh pemerintah negara itu dalam menindak oknum masyarakat yang melakukan pelanggaran-pelanggaran bahkan untuk tindak pelanggaran yang mungkin dianggap sepele oleh sebagian masyarakat kita, seperti membuang sampah sembarangan. Yesss... membuang sampah sembarangan adalah sebuah tindakan yang benar-benar dilarang di Negeri Singa. Bagi Anda yang sudah pernah mengunjungi negara ini tentu tahu dan telah melihat sendiri bagaimana setiap masyarakat di sana benar-benar concern dan disiplin dalam mematuhi peraturan tersebut. Alhasil, ke sudut mana pun mata memandang, Singapura akan selalu tampak bersih dan teratur. 


Di samping mental masyarakatnya yang memang “sadar” terhadap pentingnya kebersihan dan keindahan lingkungan, saya rasa faktor penting yang menyebabkan begitu mudahnya negara ini “menyulap” diri menjadi sebuah negara yang super bersih dan teratur adalah bentuk sanksi yang diterapkan oleh pemerintahnya. FYI, selain denda jutaan rupiah bagi oknum masyarakat yang membuang sampah sembarangan, jika pelaku tersebut membuang sampah hingga sebanyak 3 kali baik disengaja maupun tidak disengaja maka orang tersebut akan mendapat hukuman yang menurut saya unik tapi mempunyai efek jera yang cukup besar. Tak tanggung-tanggung, para pelaku akan disuruh membersihkan jalan raya pada hari Minggu sambil menjerit-jerit mengatakan “saya adalah seorang pengotor”, dan kemudian akan dimuat di berita lokal. Nah, yang mau terkenal dan jadi headline di media massa Singapura, bisa dicoba caranya tuh! Hehe... (just joking, peace!)

Senin, 09 Februari 2015

Being Silly in Bali

Here are two silly videos that were recorded while we were exploring the mangroves at Jungutbatu Village, Nusa Lembongan Island, Bali. This is the first experience for me going into the wild mangrove forest as well as being one of the most amazing and unforgettable moments in my entire life. If you guys come to Bali, don't forget to try this mangrove forest tour. Definitely it will relieve your stress and give you a new sensation! :)



Kamis, 22 Januari 2015

Nusa Lembongan, Sensasi Berbeda Pulau Dewata



Nusa Lembongan, Sensasi Berbeda Pulau Dewata

Bicara tentang Bali biasanya pikiran kita akan langsung tertuju pada Tanah Lot, Kuta, Sanur, Legian atau Jimbaran. Padahal, ternyata Bali masih menawarkan begitu banyak destinasi menarik lainnya yang menanti untuk dikunjungi. Salah satu tempat menarik yang mengundang rasa penasaran saya adalah Nusa Lembongan. Nusa Lembongan adalah salah satu pulau kecil di Bali yang menjanjikan panorama alam dan laut yang indah, kearifan lokal yang masih terjaga, serta menyediakan beragam jenis wisata menarik, seperti snorkeling, diving, hingga mangrove forest tour.

Untuk sampai ke Nusa Lembongan tak sulit namun agak sedikit memakan waktu. Hingga saat ini, perjalanan menuju Nusa Lembongan hanya bisa ditempuh melalui jalur laut menggunakan kapal kayu penduduk atau speed boat. Transportasi yang saya pilih waktu itu adalah speed boat yang berangkat tiap 1 jam dari Dermaga Pantai Matahari Terbit, Sanur menuju Nusa Lembongan. Pembelian tiket speed boat tujuan Nusa Lembongan dapat langsung dibeli di loket yang tersedia di Dermaga Sanur dengan harga tiket sebesar Rp100.000 per orang untuk satu kali perjalanan. Itu artinya, jika teman traveler ingin membeli tiket pulang – pergi sekaligus Anda harus merogoh kocek sebesar Rp200.000 per orang. Perjalanan menggunakan speed boat akan memakan waktu kurang lebih 30 menit, dan speed boat akan berlabuh di Dermaga Jungutbatu, Nusa Lembongan.

Dermaga Sanur

Dermaga Sanur
Begitu sampai di Dermaga Jungutbatu, Anda akan langsung berjumpa dengan banyak penjaja motor sewaan. Jangan heran, sebab motor memang satu-satunya transportasi yang paling pas digunakan untuk mobilisasi di pulau ini. Meskipun begitu, adapula sepeda dan angkutan semacam mini shuttle bus yang umumnya sengaja disediakan oleh para pemilik hotel atau cottage untuk para tamu yang menginap di tempat mereka. Untuk menyewa motor, Anda harus membayar sebesar Rp100.000 per hari. Harga tersebut sebenarnya masih bisa kurang jika Anda mau sedikit bekerja keras untuk menawar hehe...

Berkeliling mengeksplorasi Nusa Lembongan dengan bersepeda motor memberikan challenge dan keseruan tersendiri. Terlebih, medan yang harus ditempuh tidak terlalu mulus, naik turun berkelok-kelok dikelilingi birunya panorama laut berselingan dengan perbukitan dan hutan-hutan lebat. Sesekali saya berhenti dan turun sejenak dari motor untuk mengabadikan keindahan yang ada di sekitar dalam bidikan kamera.

Selain masalah transportasi, masalah lain yang sering memicu kekhawatiran saat liburan adalah soal hotel atau penginapan. Namun, kekhawatiran tersebut tak berlaku ketika saya berada di Nusa Lembongan. Sebabnya, ada begitu banyak hotel ataupun cottage yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas, tetapi harganya sangat terjangkau. Bisa saya katakan bahwa Nusa Lembongan sangat cocok bagi budget traveler seperti saya karena di sana kita masih bisa menemukan hotel atau cottage dengan harga kamar Rp200.000-an per malam, namun sudah lengkap dengan fasilitas layaknya hotel mahal, seperti swimming pool.     

Tak seperti Legian, Ubud, Jimbaran, atau destinasi wisata lainnya di Bali yang sudah begitu ramai dengan hiruk-pikuk wisatawan hingga 24 jam nonstop, Pulau Nusa Lembongan terbilang masih cukup hening, sangat cocok sebagai tempat relaksasi dari kepenatan. Kalaupun ada, wisatawan yang menyambangi pulau ini belum seramai seperti di tempat-tempat lainnya, dan kebanyakan di antara wisatawan yang berkunjung ke Lembongan justru wisatawan asing, bukan turis lokal.

Penduduk Lembongan pun terbilang tak terlalu padat, dan menariknya, mereka masih sangat mempertahankan keramahan, kesederhanaan, serta kearifan lokal mereka di saat harus berinteraksi dengan para wisatawan yang “bertamu” ke desanya. Siang hari berjalan sunyi di Lembongan, dan saat malam tak ada hingar-bingar musik atau kerlap-kerlip lampu nightclub. Pukul 22.00 WITA, kebanyakan masyarakat termasuk para wisatawan yang bermalam di Lembongan sudah tak melakukan aktivitas apapun di luar rumah atau penginapan. Jam 10 malam, Lembongan sudah gelap gulita hehe...

Nusa Lembongan

Dermaga Jungutbatu

Dermaga Jungutbatu
Panorama Point

Ada satu spot yang tidak boleh dilewatkan jika kita berkunjung ke Nusa Lembongan, yaitu Panorama Point. Panorama Point terletak tak jauh dari Dermaga Jungutbatu, hanya berkisar 15 menit menggunakan motor. Panorama Point adalah sebuah spot yang berada di atas perbukitan, di mana dari spot tersebut kita dapat menyaksikan hamparan keindahan panorama Nusa Lembongan dari kejauhan yang tampak seperti lukisan.

Panorama Point

Panorama Point
Mangrove Forest Tour

Mungkin diving atau snorkeling sudah menjadi aktivitas yang biasa saat kita mengunjungi Bali. Jika ingin sesuatu yang berbeda, mangrove forest tour bisa menjadi aktivitas yang menarik untuk dicoba. Inilah salah satu aktivitas yang paling ingin saya lakukan ketika berada di Nusa Lembongan, dan akhirnya kesampaian. Mangrove forest tour menawarkan kegiatan eksplorasi hutan mangrove atau bakau menggunakan perahu kayu. Kita akan dibawa berkeliling hutan mangrove dan menikmati liarnya alam pesisir selama kurang lebih 1 jam. Benar-benar menghadirkan sensasi berbeda.

Untuk mendapatkan itu semua, kita hanya perlu membayar sebesar Rp150.000 yang merupakan ongkos sewa sebuah perahu kayu berkapasitas 2 orang lengkap dengan 1 orang pendayung yang sekaligus akan menjadi guide selama perjalanan. Beruntungnya saya, waktu itu saya bisa mendapatkan harga yang lebih murah, hanya sebesar Rp100.000, setelah berusaha keras menawar harga pada si pemilik perahu hehe...

Mangrove Forest

Mangrove Forest

Mangrove Forest

Mangrove Forest
Sebelum memulai perjalanan menggunakan perahu kayu, kita terlebih dahulu harus berjalan kaki memasuki area hutan bakau dan menyeberangi sebuah jembatan kayu yang kanan kirinya dipenuhi pepohonan bakau. Ada sedikit kengerian saat mulai memasuki area rawa, saya khawatir bagaimana jika tiba-tiba ada buaya atau ular besar muncul di hadapan?! (Mungkin efek terlalu banyak nonton film haha...)

Setelah melewati jembatan kayu, barulah kita sampai pada dermaga kecil tempat berlabuhnya perahu-perahu kayu. Dari sanalah perjalanan mangrove forest tour dimulai. Saya bersama dengan seorang teman menaiki sebuah perahu kayu kecil dengan ditemani pendayung sekaligus guide kami yang bernama Pak Wayan. Perjalanan mengelilingi hutan mangrove kami mulai, satu persatu hal menarik kami temui di tengah perjalanan tak ayal membuat kami berdecak kagum. Mulai dari merasakan suasana hutan dan rawa yang hening diselingi sesekali kicauan burung, dikejutkan oleh Biawak yang tiba-tiba berlarian dari satu batang pohon ke pohon lainnya, hingga indahnya pemandangan laut lepas disaksikan dari tepi hutan bakau. Benar-benar pengalaman yang luar biasa.     

Mangrove Forest Tour

Mangrove Forest

Mangrove Forest

Nusa Lembongan, Pulau Penghasil Rumput Laut

Salah satu pura di Jungutbatu, Nusa Lembongan
Selain panorama point dan hutan mangrove-nya, Nusa Lembongan juga memiliki banyak pura-pura cantik yang sayang jika tidak diabadikan dalam bidikan kamera. Namun, ada satu lagi ciri khas lain dari pulau ini, yakni rumput lautnya. Nusa Lembongan dikenal sebagai penghasil rumput laut. Sebagian besar masyarakatnya yang tinggal tak jauh dari pantai menjadikan budidaya rumput laut sebagai mata pencaharian. Saat berkeliling pulau ini, jangan heran, jika teman traveler akan melihat begitu banyak hamparan rumput laut yang sedang dikeringkan hampir di setiap halaman rumah penduduk. Bahkan karena saking banyaknya, aroma rumput laut yang sangat khas pun akan tercium dari jauh.

Aktivitas masyarakat Lembongan pada siang hari

Masyarakat Lembongan menjadikan budidaya rumput laut sebagai mata pencaharian

Rumput laut yang sedang dikeringkan di halaman rumah penduduk

Rumput laut yang sedang dikeringkan