Lombok...
tak akan ada habisnya berbicara tentang keindahan pulau yang satu ini. Saat
saya mendapatkan kesempatan untuk menginjakkan kaki di pulau ini pun, hasrat
untuk menjamah setiap sudut lombok yang indah tak dapat lagi terbendung. Tak
ingin rasanya melewatkan satu saja tempat menarik yang ada di sana.
Dan
akhirnyaaa... berhasil! I think God has answered my prayers... Alhamdulillah...
satu per satu tempat menarik di Lombok—yang beberapa di antaranya kerap kali
saya saksikan dalam tayangan-tayangan acara traveling
di televisi—dapat saya nikmati langsung keindahannya dengan mata kepala
saya sendiri.
Salah
satu tempat yang keindahan panoramanya masih membekas jelas di dalam ingatan
saya adalah Hutan Pusuk yang terletak di sepanjang jalan perbatasan Kota Mataram,
Lombok Barat dan Lombok Utara. Pusuk—yang dalam bahasa Sasak berarti
‘Puncak’—adalah sebuah wilayah dataran tinggi yang berada di kaki Gunung
Rinjani yang menyuguhkan panorama mempesona dengan hawa sejuk dalam balutan
hutan tropis dengan beragam vegetasi pepohonan khas Lombok seperti kumbi, garu,
mahoni, sonokeling, terep dan piling.
Saat berada
di Pusuk, saya dihadapkan pada pemandangan yang sangat menakjubkan. Dari balik pepohonan
di kejauhan saya dapat menyaksikan birunya pantai 3 Gili—Gili Trawangan, Gili
Meno dan Gili Air. Belum lagi, suasana Hutan Pusuk yang hening diselingi
kicauan-kicauan burung khas Lombok. Jalan di sepanjang Hutan ini pun tak banyak
dilalui pejalan kaki apalagi kendaraan. Alhasil selama hampir setengah jam saya
dan teman-teman berada di Pusuk, bukan hanya mata kami yang menjadi segar tapi
tubuh, hati, dan pikiran rasanya juga menjadi rileks.
Tak
hanya sampai di situ, Hutan Pusuk menjadi menarik karena menjadi lokasi hunian
ratusan kera ekor panjang yang jinak. Biasanya kera-kera tersebut akan keluar
dari hutan dan berkeliaran di tepi jalan secara bergerombol 20 sampai 30 ekor
di sejumlah titik. Momen inilah yang kerap kali dimanfaatkan oleh para
pengunjung atau wisatawan yang datang ke tempat ini untuk berinteraksi dengan
kera-kera sekaligus mengambil gambar. Para wisatawan yang datang ke Pusuk
biasanya sengaja membekali diri mereka dengan “oleh-oleh” seperti kacang,
pisang, roti, atau bahkan jagung rebus, yang nantinya akan digunakan untuk
menarik perhatian kera-kera tersebut. Uniknya, kera-kera yang berkeliaran di
tepi jalan pun terlihat sudah mengerti dan terbiasa dengan hal itu. Jika ada
pengunjung yang datang atau menepikan kendaraannya, mereka akan berlomba-lomba
menghampiri si pengunjung dan menyergap ke tangan-tangan pengunjung yang
memberikan makanan.
Saya
dan teman-teman beserta beberapa turis asing yang kami temui di sana pun sempat
merasakan lucunya tingkah polah kera-kera tersebut saat bercengkerama bersama
kami. Inilah salah satu momen paling seru di antara banyak momen seru lainnya
yang saya rasakan selama bertualang menyusuri keeksotisan alam Lombok. Apa yang
saya gambarkan melalui tulisan ini pun sebenarnya belum mampu merepresentasikan
yang sesungguhnya. It’s too beautiful to
be described with words! Indescribable!
Jadi saran
saya, Anda harus datang dan menyaksikan sendiri keindahan Lombok, termasuk
Hutan Pusuk-nya. Satu pesan saya, jika Anda datang ke Hutan Pusuk dan ingin
berinteraksi dengan kera-kera di sana, janganlah memandang muka mereka saat
memberi makan, atau kera-kera tersebut akan menunjukkan taringnya pertanda
marah kepada Anda. Hehe...
Ijin ambil photonya beberapa ya cantik :)
BalasHapus