Belanda, mendengar nama negara yang satu ini biasanya pikiran kita akan
langsung terbawa pada gambaran tentang hamparan lanskap luas nan cantik dengan
bentangan langit tak terputus diselingi danau, sungai, kanal, dan kincir-kincir
angin yang tertata apik. Kita juga akan tergoda untuk mengagumi kemegahan dan
kemewahan arsitektur Bandara Amsterdam Schiphol atau membayangkan betapa
indahnya Keukenhof, kebun bunga terbesar di dunia yang menyajikan beraneka
ragam warna dan jenis tulip. Namun, tak hanya sebatas keindahan lanskap dan
kemegahan arsitektur, negeri berjuluk Holland ini nyatanya masih memiliki
segudang kelebihan dan daya tarik dalam berbagai hal yang membuat takjub dunia.
Salah satu hal yang membuat Belanda begitu diakui dan dikagumi dunia adalah
pengetahuan khusus, kemampuan, serta inovasi-inovasi super canggih dan mumpuni
yang dimiliki negara ini dalam pengelolaan air dan tanah. Satu contoh inovasi
Belanda dalam pengelolaan air yang begitu melegenda hingga saat ini adalah cara
negara tersebut dalam mengeringkan daratan yang digenangi air laut agar dapat
menjadi permukiman yang layak didiami penduduk. Untuk melakukan hal itu Belanda
menerapkan sistem reklamasi lahan berupa sistem polder. Polder
merupakan sistem tata air tertutup dengan elemen meliputi tanggul, pompa,
saluran air, kolam retensi, pengaturan lanskap lahan, dan instalasi air kotor
terpisah. Sistem polder mula-mula dikembangkan Belanda pada abad ke-11 dengan
adanya dewan yang bertugas untuk menjaga level ketinggian air dan melindungi
daerah dari banjir (waterschappen). Kemudian sistem polder ini
disempurnakan dengan penggunaan kincir angin pada abad ke-13 untuk memompa air
keluar dari daerah yang berada di bawah permukaan air laut. Dengan semakin
banyaknya pembangunan sistem hidrolik inovatif di Negeri Van Oranje tersebut,
polder dan kincir angin pun akhirnya diidentikkan dengan Negeri Belanda.
Gambar 1 Delta Technology |
Namun, penerapan
sistem polder rupanya tak lantas membuat tanah Belanda aman dari “serangan”
banjir arus laut. Hampir selama satu milenium negeri ini bergulat
melawan banjir. Dalam kurun waktu tersebut, lebih dari seratus bencana banjir
pernah melanda negara itu. Salah satu bencana banjir yang paling memakan banyak
korban adalah yang terjadi pada tahun 1953. Sebagai reaksi preventif, akhirnya
pemerintah Belanda menerapkan Proyek Delta (Delta Works/Deltawerken), yaitu
pembangunan infrastruktur polder strategis untuk menguatkan pertahanan terhadap
bencana banjir. Dengan Proyek Delta ini
Belanda berupaya sedemikian rupa untuk menaklukkan air laut dengan membangun
berbagai jembatan, bendungan, dan pump
stations guna mengurangi resiko serta frekuensi banjir di wilayah
South Holland dan Zeeland hingga menjadi
hanya sekali per 10.000 tahun.
Realisasi Proyek Delta memakan waktu hingga hampir 5
dekade dan proyek ini menjadi salah satu inovasi pembangunan terbesar dalam
sejarah peradaban manusia. Bahkan, American Society of Civil Engineers pun menetapkannya sebagai salah satu dari tujuh
keajaiban dunia modern. Terkait dengan pencapaian
tersebut, dapat dirasakan bahwa Belanda memiliki semangat membangun dan berinovasi
yang sangat tinggi. Bahkan, negeri yang memiliki ikatan sejarah kuat dengan
Indonesia ini pun terus membuktikan dan melejitkan diri. Inovasi demi inovasi baru dalam sistem manajemen
air terus dikembangkan dan dimunculkan, sehingga tak heran jika membuat negara
ini menjadi negara dengan kemampuan manajemen air yang terbaik di dunia.
Bahkan, Belanda hampir selalu terlibat dalam berbagai proyek besar terkait
konservasi air dan reklamasi di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Kini, Belanda telah mengembangkan sejumlah inovasi
dan konsep baru terkait sistem manajemen air. Inovasi-inovasi baru ini dijamin
akan mengundang decak kagum.
Pembangunan
dengan Sistem Terapung
Salah satu terobosan baru
dalam sistem manajemen air yang tengah menjadi trend di Belanda saat ini adalah proyek pembangunan rumah dan
apartemen terapung. Dengan sistem ini, semua bangunan dan gedung dirancang agar
dapat naik dan turun menyesuaikan dengan ketinggian air. Proyek ini dikembangkan
oleh salah satu perusahaan arsitektur dan manajemen air terkenal di Belanda,
Waterstudio.
Gambar 2 Watervilla Kortenhoef,
Salah Satu Contoh Bangunan Terapung
|
New Water, Naaldwijk
New
water adalah proyek manajemen air untuk memelihara
tinggi permukaan air pada lahan seluas 70 hektare. Lahan ini nantinya akan
menjadi standar bagi pengembangan manajemen air di Belanda dan direncanakan
akan menampung sekitar 1.200 rumah, sarana rekreasi, dan zona ekologis.
Gambar 3 New Water, Naaldwijk |
Urban design for ‘Torenpad Parklaan’, Boskoop, The
Netherlands
Proyek ini merupakan pembangunan kembali secara
besar-besaran di sebelah utara pusat pedesaan wilayah Boskoop Belanda, namun
dengan tetap mempertahankan struktur polder yang sudah ada dengan menggunakan
konsep perumahan yang inovatif.
Gambar 4 Urban Design for
Torenpad Parklaan
|
Floating Cruise Terminal
Inovasi fenomenal yang
semakin membuktikan kecanggihan sistem manajemen air Belanda adalah Floating Cruise Terminal atau Terminal
Kapal Pesiar. Terminal ini dibuat di atas laut dan dapat menampung hingga tiga
kapal pesiar terbesar di dunia yang datang secara bersamaan. Bagian pintu
terminal dapat terangkat apabila ada kapal-kapal kecil dan taksi air yang akan
masuk menuju bagian dalam pelabuhan. Bagian dalam terminal memiliki luas hingga
165.000 meter persegi dan dapat digunakan untuk pusat perdagangan, konferensi,
bioskop, bahkan hotel.
Gambar 5 Floating Cruise Terminal
|
Teknologi
Air (Water Technology)
Bagi Anda yang pernah tinggal atau menginjakkan
kaki di Belanda tentu tahu betapa baiknya kualitas air di negeri itu sehingga
dapat diminum langsung tanpa harus dimasak terlebih dahulu. Dengan sistem
manajemen air yang mumpuni, Belanda mengalirkan air ke kran-kran rumah penduduk
dengan kualitas yang sangat baik dan layak minum, dengan bahan baku air tanah (ground water 60%) dan air permukaan (surface water 40%) yang antara lain
berasal dari Sungai Rhine dan Maas. Berdasarkan data dari Asosiasi Perusahaan
Air Belanda (VEWIN), pada tahun 2007 produksi air minum di Belanda mencapai
1,138 juta meter kubik dengan total jaringan infrastruktur transportasi dan
pasokan air minum di seluruh negeri mencapai 115.000 kilometer. Jumlah ini
cukup untuk memasok air minum berkualitas tinggi hingga ke pelosok-pelosok
negeri. Air yang disediakan pemerintah Belanda di seluruh wilayah berkualitas sama,
tidak berklorin, stabil secara biologis, dan aman untuk diminum langsung.
Gambar 6 Water Technology |
Dari beberapa inovasi dalam teknologi dan sistem
manajemen air tersebut dapat disimpulkan bahwa Belanda tak hanya sebuah negara
yang inovatif tetapi juga visioner. Melalui berbagai inovasi dan konsep
manajemen air yang dibuatnya, negara ini sudah mempersiapkan diri dalam
mengantisipasi dan menghadapi berbagai tantangan perubahan alam yang
kemungkinan akan terjadi di masa depan. Proyek-proyek berbasis pembangunan jembatan, bendungan, dan pump stations sudah
tak lagi menjadi fokus utama karena dirasa sudah tidak memadai dan relevan lagi
untuk menghadapi perubahan iklim dan cuaca yang semakin tidak pasti. Kini
negeri tersebut beralih pada inovasi-inovasi modern yang diadaptasi dan
diselaraskan dengan alam, perkembangan budaya, serta gaya hidup masyarakat,
seperti konsep bangunan-bangunan ramah air berdesain unik dan berteknologi
tinggi.
Melihat betapa majunya sistem manajemen air di
Belanda, semestinya negara kita dapat mencontoh dan mengambil banyak pelajaran.
Jika Indonesia memiliki semangat membangun, konsistensi dan komitmen yang
tinggi dalam berinovasi seperti Negeri Van Oranje, bukan mustahil di
waktu-waktu mendatang inovasi kita dalam hal apapun terutama teknologi dapat
diakui oleh dunia internasional bahkan menjadi andalan.
"The
Netherlands is the worlds's leader in
comprehensive flood protection, incorporating landuse planning, highly
developed technologies and engineering practices,
and extensive public
education efforts."
(Senator Mary Landrieu, Louisiana, United States Senate
about coastal Louisiana that was decimated by a failure of flood protection as
a result of Hurricanes Katrina and Rita in 2005 and her appreciation of the
instructive relationship with the Netherlands (27 Agustus 2008).
Referensi:
- Bagaimana Orang Belanda Mengendalikan Air. Diakses pada 27 April 2015, dari: https://iqbal920.wordpress.com/2010/04/30/tulisan-dari-blogger-pemula-bagaimana-orang-belanda-mengendalikan-air/.
- Fakta Unik Negara Belanda. Diakses pada 27 April 2015, dari: https://ada2ja.wordpress.com/fakta-unik-negara-belandasambungan/.
- Water-technology.net. Epe Sewage Treatment Plant (STP), Netherlands. Diakses pada 24 April 2015, dari: http://www.water-technology.net/projects/epe-sewage-treatment-plant-netherlands/.
- Dutch Water Sector. (2013, November 28). World’s first 1-Step filter officially commissioned for effluent treatment at wwtp Horstermeer, the Netherlands. Diakses pada 24 April 2015, dari: http://www.dutchwatersector.com/news-events/news/8653-world-s-first-1-step-filter-officially-commissioned-for-effluent-treatment-at-wwtp-horstermeer-the-netherlands.html.
- Best Country Water Management The Netherlands. Diakses pada 26 April 2015, dari: http://nextcity.org/daily/entry/best-country-water-management-the-netherlands.
Sumber
Gambar:
- http://www.waterinsight.nl
- http://www.vpdelta.nl
- http://www.redstack.nl