Tampilkan postingan dengan label Belanda. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Belanda. Tampilkan semua postingan

Senin, 27 April 2015

Belanda, Negeri Segudang Inovasi

Belanda, mendengar nama negara yang satu ini biasanya pikiran kita akan langsung terbawa pada gambaran tentang hamparan lanskap luas nan cantik dengan bentangan langit tak terputus diselingi danau, sungai, kanal, dan kincir-kincir angin yang tertata apik. Kita juga akan tergoda untuk mengagumi kemegahan dan kemewahan arsitektur Bandara Amsterdam Schiphol atau membayangkan betapa indahnya Keukenhof, kebun bunga terbesar di dunia yang menyajikan beraneka ragam warna dan jenis tulip. Namun, tak hanya sebatas keindahan lanskap dan kemegahan arsitektur, negeri berjuluk Holland ini nyatanya masih memiliki segudang kelebihan dan daya tarik dalam berbagai hal yang membuat takjub dunia. 

Salah satu hal yang membuat Belanda begitu diakui dan dikagumi dunia adalah pengetahuan khusus, kemampuan, serta inovasi-inovasi super canggih dan mumpuni yang dimiliki negara ini dalam pengelolaan air dan tanah. Satu contoh inovasi Belanda dalam pengelolaan air yang begitu melegenda hingga saat ini adalah cara negara tersebut dalam mengeringkan daratan yang digenangi air laut agar dapat menjadi permukiman yang layak didiami penduduk. Untuk melakukan hal itu Belanda menerapkan sistem reklamasi lahan berupa sistem polder. Polder merupakan sistem tata air tertutup dengan elemen meliputi tanggul, pompa, saluran air, kolam retensi, pengaturan lanskap lahan, dan instalasi air kotor terpisah. Sistem polder mula-mula dikembangkan Belanda pada abad ke-11 dengan adanya dewan yang bertugas untuk menjaga level ketinggian air dan melindungi daerah dari banjir (waterschappen). Kemudian sistem polder ini disempurnakan dengan penggunaan kincir angin pada abad ke-13 untuk memompa air keluar dari daerah yang berada di bawah permukaan air laut. Dengan semakin banyaknya pembangunan sistem hidrolik inovatif di Negeri Van Oranje tersebut, polder dan kincir angin pun akhirnya diidentikkan dengan Negeri Belanda.  


Gambar 1 Delta Technology
Namun, penerapan sistem polder rupanya tak lantas membuat tanah Belanda aman dari “serangan” banjir arus laut. Hampir selama satu milenium negeri ini bergulat melawan banjir. Dalam kurun waktu tersebut, lebih dari seratus bencana banjir pernah melanda negara itu. Salah satu bencana banjir yang paling memakan banyak korban adalah yang terjadi pada tahun 1953. Sebagai reaksi preventif, akhirnya pemerintah Belanda menerapkan Proyek Delta (Delta Works/Deltawerken), yaitu pembangunan infrastruktur polder strategis untuk menguatkan pertahanan terhadap bencana banjir. Dengan Proyek Delta ini Belanda berupaya sedemikian rupa untuk menaklukkan air laut dengan membangun berbagai jembatan, bendungan, dan pump stations guna mengurangi resiko serta frekuensi banjir di wilayah South Holland dan Zeeland hingga menjadi hanya sekali per 10.000 tahun. 

Realisasi Proyek Delta memakan waktu hingga hampir 5 dekade dan proyek ini menjadi salah satu inovasi pembangunan terbesar dalam sejarah peradaban manusia. Bahkan, American Society of Civil Engineers pun menetapkannya sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia modern. Terkait dengan pencapaian tersebut, dapat dirasakan bahwa Belanda memiliki semangat membangun dan berinovasi yang sangat tinggi. Bahkan, negeri yang memiliki ikatan sejarah kuat dengan Indonesia ini pun terus membuktikan dan melejitkan diri. Inovasi demi inovasi baru dalam sistem manajemen air terus dikembangkan dan dimunculkan, sehingga tak heran jika membuat negara ini menjadi negara dengan kemampuan manajemen air yang terbaik di dunia. Bahkan, Belanda hampir selalu terlibat dalam berbagai proyek besar terkait konservasi air dan reklamasi di berbagai negara, termasuk Indonesia.         

Kini, Belanda telah mengembangkan sejumlah inovasi dan konsep baru terkait sistem manajemen air. Inovasi-inovasi baru ini dijamin akan mengundang decak kagum.

Pembangunan dengan Sistem Terapung
Salah satu terobosan baru dalam sistem manajemen air yang tengah menjadi trend di Belanda saat ini adalah proyek pembangunan rumah dan apartemen terapung. Dengan sistem ini, semua bangunan dan gedung dirancang agar dapat naik dan turun menyesuaikan dengan ketinggian air. Proyek ini dikembangkan oleh salah satu perusahaan arsitektur dan manajemen air terkenal di Belanda, Waterstudio.


Gambar 2 Watervilla Kortenhoef, Salah Satu Contoh Bangunan Terapung
New Water, Naaldwijk

New water adalah proyek manajemen air untuk memelihara tinggi permukaan air pada lahan seluas 70 hektare. Lahan ini nantinya akan menjadi standar bagi pengembangan manajemen air di Belanda dan direncanakan akan menampung sekitar 1.200 rumah, sarana rekreasi, dan zona ekologis. 
Gambar 3 New Water, Naaldwijk
Urban design for ‘Torenpad Parklaan’, Boskoop, The Netherlands

Proyek ini merupakan pembangunan kembali secara besar-besaran di sebelah utara pusat pedesaan wilayah Boskoop Belanda, namun dengan tetap mempertahankan struktur polder yang sudah ada dengan menggunakan konsep perumahan yang inovatif.  


Gambar 4 Urban Design for Torenpad Parklaan
Floating Cruise Terminal
Inovasi fenomenal yang semakin membuktikan kecanggihan sistem manajemen air Belanda adalah Floating Cruise Terminal atau Terminal Kapal Pesiar. Terminal ini dibuat di atas laut dan dapat menampung hingga tiga kapal pesiar terbesar di dunia yang datang secara bersamaan. Bagian pintu terminal dapat terangkat apabila ada kapal-kapal kecil dan taksi air yang akan masuk menuju bagian dalam pelabuhan. Bagian dalam terminal memiliki luas hingga 165.000 meter persegi dan dapat digunakan untuk pusat perdagangan, konferensi, bioskop, bahkan hotel. 


Gambar 5 Floating Cruise Terminal
Teknologi Air (Water Technology)
Bagi Anda yang pernah tinggal atau menginjakkan kaki di Belanda tentu tahu betapa baiknya kualitas air di negeri itu sehingga dapat diminum langsung tanpa harus dimasak terlebih dahulu. Dengan sistem manajemen air yang mumpuni, Belanda mengalirkan air ke kran-kran rumah penduduk dengan kualitas yang sangat baik dan layak minum, dengan bahan baku air tanah (ground water 60%) dan air permukaan (surface water 40%) yang antara lain berasal dari Sungai Rhine dan Maas. Berdasarkan data dari Asosiasi Perusahaan Air Belanda (VEWIN), pada tahun 2007 produksi air minum di Belanda mencapai 1,138 juta meter kubik dengan total jaringan infrastruktur transportasi dan pasokan air minum di seluruh negeri mencapai 115.000 kilometer. Jumlah ini cukup untuk memasok air minum berkualitas tinggi hingga ke pelosok-pelosok negeri. Air yang disediakan pemerintah Belanda di seluruh wilayah berkualitas sama, tidak berklorin, stabil secara biologis, dan aman untuk diminum langsung.  


Gambar 6 Water Technology

Dari beberapa inovasi dalam teknologi dan sistem manajemen air tersebut dapat disimpulkan bahwa Belanda tak hanya sebuah negara yang inovatif tetapi juga visioner. Melalui berbagai inovasi dan konsep manajemen air yang dibuatnya, negara ini sudah mempersiapkan diri dalam mengantisipasi dan menghadapi berbagai tantangan perubahan alam yang kemungkinan akan terjadi di masa depan. Proyek-proyek berbasis pembangunan jembatan, bendungan, dan pump stations sudah tak lagi menjadi fokus utama karena dirasa sudah tidak memadai dan relevan lagi untuk menghadapi perubahan iklim dan cuaca yang semakin tidak pasti. Kini negeri tersebut beralih pada inovasi-inovasi modern yang diadaptasi dan diselaraskan dengan alam, perkembangan budaya, serta gaya hidup masyarakat, seperti konsep bangunan-bangunan ramah air berdesain unik dan berteknologi tinggi.

Melihat betapa majunya sistem manajemen air di Belanda, semestinya negara kita dapat mencontoh dan mengambil banyak pelajaran. Jika Indonesia memiliki semangat membangun, konsistensi dan komitmen yang tinggi dalam berinovasi seperti Negeri Van Oranje, bukan mustahil di waktu-waktu mendatang inovasi kita dalam hal apapun terutama teknologi dapat diakui oleh dunia internasional bahkan menjadi andalan.



"The Netherlands is the worlds's leader in comprehensive flood protection, incorporating landuse planning, highly developed technologies and engineering practices, 
and extensive public education efforts." 
(Senator Mary Landrieu, Louisiana, United States Senate about coastal Louisiana that was decimated by a failure of flood protection as a result of Hurricanes Katrina and Rita in 2005 and her appreciation of the instructive relationship with the Netherlands (27 Agustus 2008).

Referensi:

  • Bagaimana Orang Belanda Mengendalikan Air. Diakses pada 27 April 2015, dari: https://iqbal920.wordpress.com/2010/04/30/tulisan-dari-blogger-pemula-bagaimana-orang-belanda-mengendalikan-air/.  
  • Fakta Unik Negara Belanda. Diakses pada 27 April 2015, dari: https://ada2ja.wordpress.com/fakta-unik-negara-belandasambungan/.
  • Water-technology.net. Epe Sewage Treatment Plant (STP), Netherlands. Diakses pada 24 April 2015, dari: http://www.water-technology.net/projects/epe-sewage-treatment-plant-netherlands/.
  • Dutch Water Sector. (2013, November 28). World’s first 1-Step filter officially commissioned for effluent treatment at wwtp Horstermeer, the Netherlands. Diakses pada 24 April 2015, dari: http://www.dutchwatersector.com/news-events/news/8653-world-s-first-1-step-filter-officially-commissioned-for-effluent-treatment-at-wwtp-horstermeer-the-netherlands.html.
  • Best Country Water Management The Netherlands. Diakses pada 26 April 2015, dari: http://nextcity.org/daily/entry/best-country-water-management-the-netherlands.
Sumber Gambar:

  • http://www.waterinsight.nl
  • http://www.vpdelta.nl 
  • http://www.redstack.nl