Danau Toba, salah
satu destinasi favorit yang senantiasa menjadi pusat perhatian dan tujuan utama
para pelancong yang berkunjung ke Sumatra Utara. Namun tak hanya itu, sesungguhnya
Sumatra Utara masih menyimpan begitu banyak daya tarik lain yang sayang kalau
dilewatkan jika Anda berkesempatan untuk menginjakkan kaki di sana. Di antara
segudang daya tarik itu, salah satunya adalah aneka kuliner khas Medan yang
begitu menggugah selera dan “ramah” di kantong.
Dua kuliner yang
wajib Anda cicipi saat berada di Medan adalah Mi Aceh Titi Bobrok dan Mi Gomak.
Atas rekomendasi seorang teman, saat traveling
ke Medan pun saya sempatkan diri untuk mampir ke Kedai Mi Aceh Titi Bobrok yang
konon katanya sangat populer di Medan. Kedai Mi Titi Bobrok tak sulit dijangkau
karena terletak di pusat kota Medan, tepatnya di Jalan Setia Budi. Sesuai
namanya, menu andalan di kedai ini adalah Mi Aceh Titi Bobrok-nya. Untuk
mengobati rasa penasaran, akhirnya menu itu pula yang saya pesan, satu porsi Mi
Aceh Titi Bobrok. Terdapat tiga pilihan jenis Mi Aceh, yakni kuah, goreng dan
basah (tidak terlalu kering tetapi juga tidak berkuah). Pilihan saya jatuh pada
jenis yang ketiga, mi basah.
Berbeda dari khas Mi
Aceh kebanyakan yang beraroma rempah sangat menusuk, cita rasa Mi Aceh Titi
Bobrok justru berbeda dengan aroma rempah yang tidak menusuk dan tidak terlalu
pedas. Paduan bumbu-bumbu khas Aceh-nya menghasilkan rasa gurih dan lezat yang
mampu memanjakan lidah. Untuk merasakan sensasi kelezatan Mi Aceh Titi Bobrok
ini, Anda hanya harus merogoh kocek sebesar Rp9.000,00 per porsi. Sebagai
pencuci mulut, jangan lupa memesan jus terong Belanda khas Medan yang dijamin akan
membuat Anda sedikit mengernyitkan dahi karena sensasi asam, dingin dan
segarnya. Untuk segelas besar jus terong Belanda, Anda cukup mengeluarkan
Rp8.000,00 saja.
Sedikit mengulik
sejarahnya, ternyata pemberian nama unik “Titi Bobrok” pada kedai ini berawal
dari ketidaksengajaan. Titi Bobrok yang
berarti ‘jembatan rusak’ awalnya digunakan orang-orang untuk menyebut kedai ini
karena dahulunya kedai ini terletak di samping sebuah jembatan rusak. Hingga
kini meskipun jembatannya sudah tak lagi rusak, sebutan “Titi Bobrok” tak
berubah bahkan telah menjadi ikon kuliner di tengah masyarakat Medan.
Bergeser dari pusat
Kota Medan, tepatnya di daerah Ajibata, Kabupaten Simalungun saya mencoba
kuliner khas Sumatra Utara lainnya yang tak kalah unik dan lezat, yaitu Mi
Gomak. Untuk menemukan Mi Gomak tidak sulit. Banyak restoran atau rumah makan
yang terdapat di Kota Siantar, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Tapanuli
Utara, hingga Pulau Samosir menyediakan menu ini. Tetapi bagi Anda yang muslim,
sebaiknya tetap harus memastikan dulu bahwa restoran atau rumah makan yang Anda
datangi memajang label halal di pintu masuknya.
Mi Gomak merupakan
masakan khas tanah Batak Toba. Tak kalah dengan Mi Titi Bobrok, Mi Gomak juga
menyimpan cerita unik dibalik namanya. Bahkan ada beragam versi yang muncul
mengenai asal usul nama “Gomak” ini. Salah satunya menyebutkan bahwa mi ini
dinamakan Mi Gomak karena dahulunya mi ini disajikan dengan cara digomak-gomak (‘digenggam menggunakan
tangan’). Sebutan itu pun terus digunakan hingga sekarang, meskipun saat ini
tidak lagi dihidangkan dengan cara digomak-gomak.
Mi yang biasa dijadikan
menu sarapan pagi oleh masyarakat Batak Toba ini memiliki tekstur dan cita rasa
yang sangat khas. Mi-nya panjang, kenyal, berukuran lebih lebar dari lidi, berwarna
agak oranye dan sedikit mirip spageti Itali. Itu juga yang menyebabkan Mi Gomak
sering dijuluki spageti Batak. Kuahnya mirip gulai, bersantan tetapi tidak terlalu
kuning, dan rasanya gurih. Yang membuat cita rasa khas Batak makin kentara dari
masakan ini adalah aroma dan rasa bumbu andaliman (merica khas tanah Batak). Mi
Gomak biasa disajikan dengan taburan kerupuk merah dan tambahan kuah tauco
berisi irisan cabai hijau. Untuk menikmati kelezatan spageti Batak ini sebagai
menu sarapan pagi, Anda hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp10.000,00 untuk
satu porsi ditambah Rp3.000,00 untuk segelas teh manis hangat. Harga yang
terbilang sangat murah untuk menikmati sensasi sarapan pagi istimewa ditemani
panorama Danau Toba yang indah dan hangatnya matahari pagi.