Here's what I do when being leisure! Xoxo :D
Touch new places, meet new people, enjoy new experiences, try new challenges, get new insights and bring a new perspective. That's why I love & have to travel...
Kamis, 27 Februari 2014
Al Kuwait City: Hal-hal Sederhana, Tapi Sarat Makna....
Sekadar sharing....
Ini dia beberapa
video singkat yang sengaja dibuat untuk mengabadikan beberapa hal menarik tentang
Kuwait, yang sayang kalau dilewatkan.
Video pertama memperlihatkan
suasana malam di pusat kota Al Kuwait City yang indah gemerlapan oleh warna-warni
cahaya lampu. Menariknya, lampu-lampu indah beraneka warna ini sengaja diset
sedemikian rupa dalam rangka menyambut hari Valentine.
Wow.... sempat kaget juga sih.... Kuwait yang notabene negara muslim ternyata
masyarakatnya cukup antusias juga dalam menyambut atau merayakan hari kasih
sayang – yang seringkali masih menjadi “bahan perdebatan”. See.... berarti benar ya kalau ada yang bilang, “to travel is to discover that everyone is wrong about other countries.”
Setidaknya, pendapat saya berubah setelah melihat fakta tadi. Fakta menarik
lain yang akan Anda temui jika berkunjung ke Al Kuwait City adalah Anda tidak
akan menemukan orang yang berjalan kaki/pejalan kaki di sepanjang trotoar atau
di pinggir-pinggir jalan. Usut punya usut hampir semua bahkan mungkin semua
masyarakat kota ini memiliki kendaraan roda empat a.k.a mobil pribadi. Wajar
saja, karena Kuwait memang merupakan salah satu negara kaya dan itu tercermin
jelas dari gaya hidup masyarakatnya.
Di video kedua juga
masih terlihat kemeriahan masyarakat Al Kuwait City dalam menyambut Valentine’s
Day. Menjelang 14 Februari, toko-toko bunga/florist mulai dibanjiri pengunjung
ataupun pesanan.
Dan ini dia.... video
selanjutnya memperlihatkan seorang pembuat kebab yang sedang membuat pesanan pembeli. Booth-booth kebab pinggir jalan seperti ini sangat mudah ditemui di Al
Kuwait City (yah.... beda-beda tipis
dengan booth-booth kebab yang ada di Jakarta lah...). Selain rasa kebabnya
yang ajib, pembeli juga digoda untuk menyaksikan kelihaian si pedagang dalam
membuat dan membungkus panganan dengan sangat cepat. Mantap!
Itu dia.... hal-hal
sederhana, tapi (bagi saya) sarat makna!
“TRAVEL is about the
Gorgeous feeling of teetering in the unknown”
Jumat, 07 Februari 2014
Sepotong Cerita dari Samosir
Salah
satu dari sekian banyak hal menakjubkan yang saya dapatkan dari traveling adalah momen-momen saat
saya bisa berinteraksi dengan masyarakat lokal dari setiap tempat yang saya
datangi. Berbaur dengan orang-orang baru di luar sana yang memiliki beragam
karakter, kebiasaan, dan budaya benar-benar mampu membuka wawasan, memberikan banyak
pelajaran hingga pencerahan. Saya merasakan benar bahwa hal tersebut berdampak
sangat positif dalam mengubah cara pandang saya terhadap kehidupan. Saya bisa
menjadi lebih bijak dan positif dalam memandang segala hal, lebih menghargai
diri sendiri dan eksistensi orang-orang di sekitar saya, lebih toleran terhadap
segala macam perbedaan, lebih kuat mental menghadapi segala kemungkinan, dan
yang terpenting, semakin menyadarkan saya bahwa banyak orang-orang istimewa di
luar sana dan beruntungnya saya bisa bertemu mereka.
Bocah-bocah pengamen di atas kapal penyeberangan dari Parapat menuju Samosir |
Kekaguman
saya terhadap Pulau ini makin memuncak, saat saya berjumpa dan berinteraksi
dengan bocah-bocah lokal Samosir. Tuhan...
beruntungnya saya bisa bercanda tawa
dengan bocah-bocah tangguh ini! Yah... saya bilang mereka bocah-bocah
tangguh, bukan hanya dari sisi fisik tetapi juga mental. Karena, bocah-bocah
yang saya jumpai ini bisa tetap ceria di tengah kondisi sulit yang memaksa
mereka untuk bekerja membanting tulang di usia dini. Usia mereka masih berkisar
7 sampai 10 tahun. Namun, mereka sudah harus membantu perekonomian keluarga dengan
melakoni beragam pekerjaan seperti menjadi pengamen lokal yang biasa mengamen
di kapal-kapal penyeberangan antarParapat – Samosir, menjadi penangkap koin di
Danau Toba, dan ada pula yang bekerja menjaga Museum Batak di daerah Tomok
(salah satu kampung di Pulau Samosir). Beberapa di antara anak-anak tersebut
bahkan sudah tak lagi mengenyam pendidikan alias putus sekolah lantaran lebih
memilih membantu orangtuanya mencari uang.
Bocah-bocah penjaga Museum Batak Tomok |
Seketika itu pula saya keluarkan smartphone dari ransel dengan maksud ingin menunjukkan foto-foto perjalanan saya ke beberapa wilayah lain di Indonesia. Tak ayal, mereka pun begitu antusias memperhatikan dan menanyakan satu per satu gambar yang saya tunjukkan. Pada akhirnya kondisi ini menyadarkan saya, bahwa begitu banyak anak di pelosok-pelosok Indonesia yang memiliki mimpi seperti kita. Bermimpi ingin menikmati keindahan Indonesia dari Sabang sampai Merauke tetapi sayangnya mereka tidak seberuntung kita yang berada di kota-kota besar. Setidaknya, kita bisa mengakses berbagai informasi dan pengetahuan mengenai Indonesia dari internet atau buku-buku bacaan kapan pun kita mau. Sementara bagi anak-anak tersebut, akses teknologi dan informasi saja masih sulit dijangkau.
Bocah pencari koin di Danau Toba |
Berangkat
dari keprihatinan akan hal tersebut, saya dan teman-teman memutuskan untuk
memberikan buku-buku bacaan tentang Indonesia kepada mereka. Tak seberapa
memang, namun kami harap buku-buku tersebut dapat membuka mata dan wawasan
mereka serta menumbuhkan rasa bangga dan cinta mereka terhadap negerinya,
Indonesia. Sejak itu pula, saya dan teman-teman mulai berkomitmen untuk selalu “menyelipkan”
misi yang sama di perjalanan-perjalanan kami selanjutnya.
Mengenakan aksesoris khas Batak Toba berupa ulos & ikat kepala |
So
here's the importance of traveling. See amazing
places, meet amazing people, enjoy amazing things, and give
amazing memories.
Langganan:
Postingan (Atom)